Pengertian Kepemimpinan dalam Organisasi
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pengertian kepeimpinan dalam organisasi perlu diketahui terlebih dahulu definisi pemimpin.
Pemimpin merupakan kata dasar dari kepemimpinan. Pemimpin memiliki arti yaitu seorang yang menjalankan suatu kelompok dengan mempengaruhi individu lainnya dalam rangka untuk meraih suatu tujuan yang ditentukan bersama.
Seperti yang diketahui dari penjelasan tersebut terdapat berbagai macam definisi dari kepemimpinan dalam organisasi. Beberapa penjelasan tersebut adalah :
- Kepemimpinan merupakan sikap yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang digunakan untuk mempengaruhi orang lain dalam kelompok untuk menggapai tujuan yang disepakati bersama.
- Pengertian lain dari kepemimpinan adalah suatu proses pada saat pemimpin memberikan pengaruh dan contoh kepada setiap individu yang dipimpinnya dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama.
- Kepemimpinan dalam organisasi ialah entitas dalam pengarahan tugas atau kewajiban para anggota dalam organisasi yang dimaksudkan untuk meraih tujuan.
Berdasarkan berbagai arti kepemimpinan dalam organisasi dan definisi pemimpin diatas dapat diketahui perbedaan antara keduanya.
Pemimpin lebih merujuk pada orang atau person sebagai pelaku dari kepemimpinan sedangkan kepemimpinan merupakan sifat dari individu dalam mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan.
Kepemimpinan dalam organisasi yang baik akan dapat mengkoordinasi dan mensinergikan sumberdaya yang ada di dalam organisasi. Selain itu, kepemimpinan yang jitu juga mampu menggali dan mengembangkan potensi yang di miliki tiap individu lainnya.
Oleh karena menurut penjelasan mengenai pengertian kepemimpinan dalam organisasi maka pemimpin yang baik tidak hanya dilihat dari seberapa banyak orang yang mengikutinya. Pemimpin yang memiliki kepemimpinan yang baik maka dia akan mampu mengkader/menciptakan pemimpin selanjutnya.
Teori Kepemimpinan dalam Organisasi
Darimanakah datangnya kepemimpinan dalam organisasi ? apakah pemimpin itu dilahirkan atau diciptakan ?
Pertanyaan mengenai teori kepemimpinan dalam organisasi seringkali ditanyakan oleh khalayak ramai. Berbagai contoh kepemimpinan dalam organisasi sebenarnya dapat memberi jawaban secara implisit. Apakah itu pemimpin negara, partai, asosiasi, perserikatan dll.
Terdapat teori kepemimpinan dalam organisasi yang akan menjawab pertanyaan tersebut. Paling tidak ada tiga teori yang menjelaskan mengenai latar belakang adanya pemimpin. Teori tersebut ialah sebagai berikut :
Teori Genetik
Lahirnya pemimpin berdasrkan teori ini bersumber pada bakat. Bakat yang dimiliki sejak lahir membawa sifat pemimpin. Dapat disimpulkan pada pembahasan ini bahwa sifat kepemimpinan berasal dari warisan. Selanjutnya warisan hanya dimiliki orang orang tertentu.
Teori Sosial
Berbeda dengan teori tentang kepemimpinan sebelumnya. Teori sosial mengemukakan bahwa sejatinya seseorang memiliki sifat kepemimpinan dalam mengatur organisasi melalui suatu proses. Proses tersebut dapat berupa pelatihan, mengenyam pendidikan, atau adanya kesempatan.
Sehingga melalui teori sosial menempis anggapan sebelumnya teori genetik. Teori ini secara eksplisit berkata bahwa siapapun orangnya dapat menjadi pemimpin suatu organsiasi tanpa melihat adanya bakat atau tidak asalkan kemampuan akan kepemimpinan terus dilatih dan dikembangkan.
Teori Ekologis
Pada teori ekologis menyatakan bahwa kepemimpinan dalam organisasi merupakan perpaduan antara bakat dan pengembangan diri. Dengan kata lain teori ini adalah perpaduan antara teori genetik dan sosial dalam mengemukakan asal usul pemimpin atau kepemimpinan dalam organsiasi.
Sifat-sifat Pemimpin
Pada praktik atau contoh kepemimpinan dalam organisasi, banyak ditemui berbagai macam sifat pemimpin. Namun sebenarnya seperti apa sifat pemimpin yang ideal dalam menjalankan manajemen organisasi !?
Berikut sifat-sifat kepemimpinan dalam organisasi yang penting untuk dimiliki oleh setiap pemimpin :
Sebagai Motivator
Fungsi kepemimpinan dalam organisasi selain mengarahkan pada tujuan adalah mampu memotivasi orang lain. Kemampuan memotivasi dari pemimpin sangat diperlukan karena melalui kemampuan ini mereka dapat mempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk berbuat sesuatu.
Peran kepemimpinan dalam organisasi ini sangat penting. Tanpa adanya motivasi yang kuat tidaklah mungkin orang akan tergerak untuk melakukan sesuatu.
Menjalin Komunikasi yang baik dengan bawahan
Pemimpin suatu organisasi seharusnya tidak hanya bisa mengarahkan atau mengatur bawahannya dengan kewenangan yang dimiliki.
Namun pemimpin organisasi harus dapat berkomunikasi dengan bawahan secara baik dan lebih manusiawi. Meski tuntutan profesional tetap digalakkan, kemampuan untuk berkomunikasi agar orang mau bekerjasama tidak kalah penting.
Contoh kepemimpinan dalam organisasi yang mengedepankan komunikasi adalah saat pemimpin daerah akan memindahkan pedagang kaki lima dari satu tempat ke tempat lain. Pemindahan tersebut tidak dilakukan dengan penggusuran namun dengan cara diajak makan malam.
Pada acara makan malam tersebut, pemimpin dapat menjalin komunikasi dan mengarahkan pedagang untuk pindah tanpa adanya emosi dan paksaan.
Memberikan kepercayaan kepada bawahan
Memberikan tugas atau tanggung jawab kepada bawahan dapat membuat bawahan merasa dirinya dapat dipercaya.
Oleh kaena itu dalam sebuah kepemimpinan perlunya pemimpin mendelegasikan tugas kepada para bawahannya.
Cara ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada bawahan sembari mempersiapkan pemimpin selanjutnya.
Bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpin
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu mempertanggungjawabkan apa yang dipimpinnya.Kesalahan yang dilakukan oleh bawahan sejatinya adalah kesalahan pemimpin apakah dari segi komunikasi atau koordinasi.
Oleh karena itu pemimpin organisasi perlu benar-benar mengatur apa yang dipimpinnya sebelum terjadi kesalahan yang lebih besar.
Namun apabila kesalahan telah terjadi maka pemimpin siap untuk mempertanggungjawabkan konsekuensinya tanpa menyalahkah berbagai pihak.
Ketrampilan Pada Kepemimpinan dalam Organisasi
Proses kepemimpinan merupakan proses untuk mengasah berbagai keahlian an sebagai seorang pemimpin. Pada suatu organisasi tentunya keahlian seorang pemimpin sangat menentukan keberhasilan dalam pencapaian tujuan organisasi.
Terdapat setidaknya empat keahlian yang harus dikuasai oleh pemimpin sebuah organisasi. Keempat ketrampilan tersebut diantaranya :
Ketrampilan Konseptual
Kemampuan dalam mengkonsep dalam organisasi sangat diperlukan oleh pemimpin. Kemampuan ini merupakan keahlian dalam melakukan koordinasi dan mengintegrasikan segala kepentingan yang ada di dalam organisasi.
Selain itu kemampuan ini menuntut pemimpin untuk dapat memandang organisasi secara utuh dan memahami keterkaitan antara satu bagian dengan lainnya. Kemampuan ini bertujuan supaya pemimpin dapat lebih mudah memperoleh, menganalisis, dan mengintepretasikan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber.
Ketrampilan Komunikasi
Kemampuan kepemimpinan yang perlu dimiliki oleh pemimpin adalah kemampuan komunikasi. Kemampuan kepemimpinan ini diperlukan oleh pemimpin untuk menjalin kerjasama, memahami dan memberi motivasi kepada orang lain dalam suatu organisasi.
Pemimpin menggunakan kemampuan ini dalam kepemimpin organisasi untuk mendapatkan partisipasi dari bawahannya dan memberikan arahan dalam peraihan tujuan organisasi.
Ketrampilan Administratif
Pada proses menjalankan kepemimpinan khususnya pada suatu organisasi, kemampuan administratif merupakan hal yang sangat urgent. Keahlian ini merupakan keahlian yang berkaitandengan seluruh kegiatan manajemen mulai dari perencanaan hingga pengawasan.
Siapapun yang berada pada tampuk kepemimpinan sangat wajib memperhatikan hal ini karena hal ini berkaitan dengan peraturan, kebijakan, pengelolaan anggaran dan hal yang berkaitan dengan admiistrasi organisasi.
Ketrampilan Teknis
Meski kegiatan operasional tidak terlalu melekat pada pemimpin organisasi namun pada proses kepemimpinan mengetahui hal teknis tetap diperlukan.
Pemimpin organisasi perlu mengetahui hal teknis seperti penggunaan alat, prosedur atau metode pada bidang tertent seperti akuntansi, permesinan, dll agar dapat mengarahkan bawahannya dengan tepat dan mencapai hasil secara efektif.
Tanpa pengetahuan akan hal teknis, kepemimpinaan dalam organisasi akan pincang, karena pemimpinnya akan mengarahkan organisasi dengan cara yang tidak benar.
10 Gaya Kepemimpinan Dalam Organisasi
Kepemimpinan dalam organisasi memiliki ciri khas yang berbeda-beda.
Ciri atau gaya kepemimpinan ini dapat ditemukan di berbagai study kasus atau contoh kepemimpinan di berbagai organisasi yang berbeda.
Perbedaan gaya kepemimpinan dalam organisasi sangat tergantung dari latar belakang yang berbeda dari anggotanya. Apakah perbedaan negara, pendidikan, umur, budaya dll. Gaya kepemipinan dalam organisasi disii hanya mengikuti kondisi lingkungan organisasi dalam rangka peraihan tujuan secara efektif.
Berikut beberapa gaya kepemimpinan yang dapat ditemukan di berbagai organisasi :
Kepemimpinan Birokrasi
Gaya kepemimpinan birokrasi biasa diaplikasikan pada organisasi perusahaan. Gaya kepemimpinan ini menuntut karyawan untuk menuruti seluruh prosedur atau aturan perusahaan. Karyawan dituntut untuk menyelesaikan tanggung jawab dan tugas rutin yang diberikan perusahaan.
Kelebihan gaya kepemimpinan ini di dalam organisasi adalah seluruh anggota diharapkan dapat mengikuti alur yang sudah ditentukan organisasi.
Namun kelemahan terbesarnya adalah anggota atau karyawan tidak memiliki ruang untuk melakukan/menciptakan keatifitas dalam pekerjaan mereka. Hal tersebut dikarenakan segala aktivitas telah diatur dalam aturan perusahaan.
Kepemimpinan Transaksional
Model kepemimpinan ini dilandaskan dari kontrak kerja antara pimpinan dan calon bawahan.
Kontrak yang merupakan perjanjian atau transaksi antara keduanya biasanya meliputi reward and punishment.
Apabila bawahan melakukan kinerja dengan baik sesuai dengan kontrak atau kesepakatan kerja maka pimpinan akan mmberikan penghargaan yang sudah ditentukan.
Sebaliknya apabila bawahan melakukan pekerjaan dibawah standard maka akan ada hukuman atas apa yng dikerjakan.
Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan ini biasa ditemukan di institusi militer dan kepolisian.
Model kepemimpinan ini memusatkan setiap kebijakan dan pengambilan keputusan organisasi pada pimpinan. Pemimpin mengatur segala peraturan dan aktivitas serta memberikan pengaruh tunggal.
Gaya kepemimpinan ini tidak terlalu memperhatikan keperluan dari anggotanya dan komunikasi yang terjalin hanya satu arah yaitu TOP-DOWN.
Kepemimpinan Karismatik
Kepemimpinan karismatik memberikan influence yang besar terhadap anggota/bawahannya. Hal ini dikarenakan para anggotanya kagum terhadap pemimpinnya.
Kekaguman tersebut dapat berasal dari kepercayaan diri pemimpin, keahlian, ataupun karena kontribusi yang telah diberikan oleh pemimpin.
Secara naluriah para anggota akan menjadi pengikut dari pemimpin tersebut tanpa ada paksaan. Lebih jauh anggota akan melaksanakan apa yang diperintahkan pemimpin karena pesona yang dipancarkan.
Sebagai contoh adalah Bung Tomo ketika melakukan orasi untuk melawan penjajah, para ulama yang mengguncang Jiwa para muslimin untuk melakuakan Jihad.
Kepemimpinan Melayani
Pemimpin organisasi dengan gaya kepemimpinan ini memberikan pelayanan atau membantu para anggota untuk terus berkembang.
Pemimpin sangat memperhatikan keperluan, kepentingan, dan suara dari para anggota/bawahannya.
Oleh karena itu pada kepemimpinan ini, pemimpin memberikan kebebasan terhadap anggotanya untuk berkembang, menjaga semangat dan berkomitmen.
Kepemimpinan Partisipatif
Pada gaya kepemimpinan partisipastif ini, segala bentuk gagasan berasal dari bawah (anggota) yang disampaikan pada pimpinan.
Hal ini dikarenakan pimpinan ingin melibatkan seluruh komponen dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Lebih lanjut keputusan tersebut juga akan berdampak pada seluruh komponen organisasi. Pemimpin memberikan kebebasan bagi anggota untuk lebih mengutarakan aspirasi dan berkolaborasi langsung bersama pemimpin tersebut.
Kepemimpinan Situasional
Gaya kepemimpinan situasional dalam organisasi menekankan pada kondisi atau kesiapan para anggota. Sejauh apa perkembangan dan kesiapan anggota dalam menjalankan setiap tanggung jawabnya.
Gaya kepemimpinan ini menggabungkan metode kepemimpinan dengan keadaan yang sebenarnya terjadi pada organisasi.
Terdapat paling tidak empat gaya yang dapat diaplikasikan dari kepemimpinan situasional, yaitu :
- Telling Directing (Memberi arahan, memberi petunjuk, memimpin, dan memutuskan)
- Participating Supporting (melakukan penjualan, memberi penjelasan, menjelaskan lebih spesifik, dan mengajak)
- Selling Coaching (Mengajak berpartisipasi, memotivasi, dan bekerjasama)
- Delegating (mendelegasikan, mengamati, pengawasan, menyelesaikan)
Kepemimpinan Laissez-Faire
Gaya kepemimpinan ini biasa disebut delegasi. Dalam organsisasi, anggota diberikan kebebasan dalam pelaksanaan aktvitas pencaapian tujuan. Anggota dibiarkan untuk mengambil keputusan sendiri di dalam organisasi. Hal tersebut dapat menyebabkan semangat kerja anggota menurun.
Gaya kepemipinan Laissez-Faire dapat merugikan apabila anggota belum berpengalaman dalam menyelesaikan tugas dan tidak memiliki motivasi yang besar. Begitu juga apabila anggota memiliki tujuan lain jutsru akan menjadi boomerang bagi pimpinan atau organisasi.
Kepemimpinan Tenang
Berbeda dengan gaya kepemimpinan karismatik. Kepemimpinan tenang biasanya menggunakan kata-kata untuk menggerakkan anggotanya meski belum banyak melakukan tindakan.
Kepemimpinan Transformasional
Pimpinan dalam gaya ini menjabarkan visi misi tujuannya kepada para anggotanya dengan cara yang menarik minat. Pimpinan sangat memberikan motivasi besar terhadap anggota. Semangat pemimpin sangat mempengaruhi semangat para anggota.Selain itu pimpinan sangat peduli terhadap kesejahteraan dan perkembangan anggota.
Komentar
Posting Komentar